Selasa, 24 April 2018

HIV dan TB

HIV dan TB
Nama : Winda Nur Laili
NIM :161101048
Dosen Pembimbing : Fahruddin Kurdi S.Kep,Ns.,M.Kep
Assalamualaikum wr.wb
Hai gaes…………
Disini saya mau berbagi artikel nih.
Artikel tentang penyakit yang sering kita jumpai disekitar lingkungan kita,
Dibaca sampai tuntas ya gaes biar dapat ilmunya,
Dan jangan lupa masukkan saran ya .
Selamat membaca………..



HIV
Apakah HIV itu ?
HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus yang menyerang kekebalan tubuh kita dan tentunya jika kekebalan tubuh kita berkurang maka kita harus segera berobat ke tenaga medis dan tidak boleh menyerah dalam menghadapi penyakit tersebut.Dan jika kekebalan tubuh semakin  melemah maka akan timbullah suatu masalah kesehatan dan suatu kumpulan gejala ppenyakit tersebut disebut AIDS
Apakah AIDS  itu  ?
Jika kekebalan tubuh semakin  melemah maka akan timbullah suatu masalah kesehatan dan suatu kumpulan gejala ppenyakit tersebut disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

.
Bagaimana HIV menular?
- Darah
- Air mani (cairan, bukan sperma)
- Cairan vagina
- Air susu ibu (ASI)
Dalam hubungan seks tanpa kondom
Penggunaan narkoba suntikan

Apa saja kegiatan yang dapat menularkan HIV ?
Hubungan seks tidak aman/tanpa kondom
Penggunaan jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril secara bergantian.
Tindakan medis yang memakai peralatan yang tidak steril,misalnya, peralatan dokter gigi.
Penerimaan transfusi darah yang mengandung HIV.
Ibu HIV-positif pada bayinya, waktu dalam kandungan, ketika melahirkan atau menyusui.
Kita dapat menahan sistem kekebalan tubuh kita tetap sehat dengan memakai obat antiretroviral (ARV).
Apa pengobatan  untuk HIV ?
Terapi antiretroviral atau ART
Memakai kombinasi tiga obat dua kali sehari untuk seumur hidup.
]Apa syarat tes HIV?
1. Tes harus dilaksanakan sepengetahuan dan dengan izin dari kita.
Hal ini sering disebut sebagai informed consent.
2. Kita juga harus paham mengenai HIV/AIDS sebelum tes dilaksanakan.

TBC


Apakah TBC itu ?
Penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan TB yang lebih tinggi. Kelompok-kelompok tersebut meliputi:
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
Orang yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.
Perokok.
Pecandu narkoba.
Orang yang sering berhubungan dengan pengidap TB aktif, misalnya petugas medis atau keluarga pengidap.

Bagaimana TB didiagnosis?
tes kulit, yang dikenal sebagai PPD

Apa Gejala TB ?
 Batuk berdahak, yang berlanjut selama tiga minggu atau lebih
 Kehilangan berat badan
 Demam terutama pada sore hari
 Keringat basah kuyup di malam hari
 Kelenjar bengkak, terutama di leher
Bagaimana cara TB diobati?
 Isoniazid (INH atau H)
Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)
 Rifampisin (R)
Streptomisin (S)
Apa tujuan pengobatan TB ?
Untuk menyembuhkan TB.
Mengurangi sumber infeksi agar penularan TB juga dapat dikurangi.
TB dapat dikurangi secara bermakna.
Mengurangi kematian.
Untuk mencegah infeksinya kambuh.
Bagaimana pengobatan TB ?
Ada 3 cara :
Kategori 1
Ada 2 tahap :
F ase intensif, kita harus minum empat jenis OAT selama sedikitnya dua bulan untuk mengubah infeksi menjadi tidak aktif dan tidak dapat menular lagi.
Setelah fase ini berhasil, yang dibuktikan oleh pemeriksaan dahak dengan mikroskop.

Kategori 2
pengobatan yang lebih manjur dan lama untuk pasien kambuh atau setelah pengobatan kategori 1 gagal.
Kategori 3

Dipakai pasien BTA negatif dan dianggap sakit ringan.
DOT-S
Penggunaan obat yang benar sesuai dengan jadwal (kepatuhan)
Tujuan DOT-S adalah:
Mencapai angka kesembuhan yang tinggi
Mencegah putus berobat
Mengatasi efek samping OAT
 Mencegah timbulnya resistansi akibat ketidakpatuhan
Walaupun TB dan HIV dapat diobati, bila TB dialami saat system kekebalan sangat rusak (jumlah CD4 sangat rendah), kadang kala tubuh tidak tahan menerima beban obat sekaligus menyerang infeksi.
TB dan HIV/AIDS

Apa dampak TB pada HIV ?
Seperti dibahas sebelumnya, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh. Usaha menyerang infeksi ini dapat melemahkan sistem kekebalan, dan menyebabkan jumlah CD4 menurun, walaupun biasanya setelah sembuh, CD4-nya naik
lagi. Tetapi bila sistem kekebalan seorang Odha harus melawan infeksi lain, serangannya terhadap HIV berkurang. Jadi kalau infeksi TB pada Odha menjadi aktif, jumlah CD4-nya dapat menurun drastis.
Apa hubungan penyakit TB pada HIV ?



PenyakitHIV/AIDS,seperti yang telah ketahui bersama,adalah penyaki tmenular seksual yang menyerang system kekebalan tubuh.Penyakit ini termasuk penyakit infeksi,diseba;;bkan oleh virus HIV(Human Immunodeficiency Virus).Sampai saati ni,belum ditemukan obat yang dapat menyembu/hkan penyakit HIV/AIDS.Obat-obat yang tersedia dipasaran hanya mampu menekan jumlah virusdan memperpanjang usia harapan hidup penderitanya.
Penyakit tuberculosis juga termasuk penyakit infeksi.Bedanya denganHIV,tuberculosis disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis.Umumnya bakteri ini bersarang diparu-paru dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tersebut.Tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang organ tubuh lain.Oleh karena itu dikenal istilah penyakit tuberkulosis otak,tuberculosis usus,tuberculosis tulang,dll.Hampir semua orang pernah terpapar dengan Mycobacterium tuberculosis.Hanya saja,tidak semua paparan tersebut berlanjut menjadi penyakit tuberkulosis.Pada seseorang yang mempunyai kekebalan tubuh yang bagus,maka bakteri akan segera dilenyapkan oleh tubuh.Kekebalan tubuh terhadap bakteri tuberculosis biasanya diperoleh dari imunisasi BCG.

Bagaimana pencegahan TB pada penderita HIV/AIDS ?
Dilakukan dengan program multi drug resisten TBC(MDRTBC).Obat yang diberikan ada dua jenis,yaitu isoniasid dan juga rifampin.MDR TBC adalah sebuah program pengobatan yang sangat sulit.Program ini juga  sangat fatal dan juga beresiko pada kematian.Namun demi kesembuhan para penderita penyakit TBC pada penderitaHIV/AIDS,metode pengobatan ini harus tetap diterapkan.
Sebagai bentuk kelanjutan dari program MDRTBC,diAmerika ada program pencegahan TBC yang cukup ekstrim.Namanya adalah directly observed therapy(DOT).
Yaitu sebuah pencegahan/pengobatan bagiperawatpasienkasus TBC agar selalusehat.Pengonsumsi anobatnya dilakukan dengan pengawasan secaralangsung yang jelas tidak sembarangan.
PenderitaHIV/AIDS juga mendapatkan pengawasan yang ketat.Hal ini tentu saja agar penderita HIVAIDS tidak terancam mati akibat komplikasi penyakit TBC dikemudian hari,bagaimanapun jelas mencegah lebih baik dari pada mengobati!
Referensi :Green, chrisw. 2016.HIV&TB.Yogyakarta:Yayasan survivapasti.

Semoga bermanfaat gaes………
Wassalamualaikum  wr.wb😊

Sabtu, 14 April 2018

Stikes Pemkab Jombang

Pencegahan Primer,Sekunder,Tersier Klien Dengan Penyalahgunaan NAPZA
Oleh : Winda Nur Laili (161101048)
Dosen pembimbing : Fahruddin Kurdi,S.Kep.Ns. M.Kep

Assalamualaikum wr.wb
Kabar baik untuk kita semua ya kawan,semoga pembaca senantiasa dalam lindungan Tuhan YME.
Oh iya kalian pasti sering sekali mendengar kata NAPZA kan ?
Setelah kita mengetahui apa itu NAPZA langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah kita harus mencegah perilaku itu agar tidak terjadi kepada kita.
        Dan disini saya akan membahas mengenai pencegahan primer,sekunder,tersier klien dengan penyalahgunaan NAPZA.

Dizaman yang serba canggih sekarang dan modern ini seringkali terdengar atau bisa kita lihat sendiri di berita televisi maupun koran mengenai penyalahgunaan narkotika atau biasa disebut NAPZA (narkotika,psikotropika,dan zat aditif lainnya).Dari yang usia masih muda hingga tua,berkemampuan ekonomi tinggi sampai rendah,dan baik laki-laki atau perempuan tidak lepas dari sasaran narkotika.Mereka mungkin tidak memikirkan terlebih dahulu mengenai akibat dari NAPZA tersebut,sehingga mereka bisa terjerumus dengan mudah. Narkoba sendiri adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya. Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak memikirkan akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak mengadakan pengawasan terhadap anaknya.
Supaya kita tidak terjerumus terhadap hal-hal seperti itu,maka harus ada pencegahan yang kita lakukan.
Pencegahan adalah suatu upaya yang dilakukan sebelum atau setelah sesuatu terjadi.Pencegahan terdiri dari primer,sekunder dan tersier.Dan dibawah ini merupakan pengertian dari pencegahan dari NAPZA.
1.       Pencegahan Primer (sebelum terjadi)
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dilakukan pada generasi muda .Pencegahan ini dalam bentuk pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.
Tujuam pencegahan primer :
Melindungi dari bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Mengurangi minat terhadap NAPZA
Membangun generasi remaja yang tahan terhadap NAPZA
Membangun pola hidup sehat bebas NAPZA
2.       Pencegahan Sekunder (sesudah terjadi)
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara ini biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
Tujuan pencegahan sekunder :
Mengembangkan iklim dan lingkungan yang sehat .
Menengarai berbagia akibat buruk dari penyalahgunaan NAPZA.
Mengembangkan program perawatan dan pemulihan dari NAPZA.
3.       Pencegahan Tersier (mencegah kekambuhan)
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
Tujuan pencegahan tersier :
Mencegah jangan sampai kambuh prilaku penyalahgunaan NAPZA.
Mengembangkan sistem dukungan untuk orang yang sudah menyalahgunakan NAPZA agar menbghindari perilaku tersebut.

Semoga bermanfaat kawan.
Sukses selalu untuk kita semua.